Test…
artikel diambil dari Kompas.com, hari Rabu 6 May 2009
Masalah keretakan pada jalan atau jembatan beton yang sering terjadi jika ada gempa bumi mungkin teratasi dengan material baru yang dikembangkan para peneliti di Universitas Michigan, AS. Material tersebut tidak hanya membuat jalan beton lebih tahan tekanan namun juga anti-retak.
Bahan beton yang dicampur komposit itu menjadi lebih fleksibel. Saat mendapat tekanan yang tinggi, ia mampu melengkung tanpa mengalami keretakan. Kalaupun tejadi, retakannya akan berbentuk garis dan akan pulih dalam waktu singkat hanya dengan doguyur air, termasuk hujan misalnya.
Hal tersebut dapat terjadi karena material kering di bagian yang retak akan bereaksi dengan air hujan dan karbon dioksida dari udara. Reaksi tersebut membentuk kalsium karbonat, senyawa keras yang secara alami biasa ditemukan pada cangkang kerang.
“Material fleksibel ini akan kembali sekuat awalnya setelah dipulihkan,” ujar Victor Li, salah satu anggota tim pembuatnya. Ia dan timnya telah 5 tahun melakukan riset beton fleksibel itu dan beberapa sudah digunakan.
Material sejenis sudah dipakai pada kerangka bangunan tertinggi di Osaka, Jepang. Selain itu, beton fleksibel juga sudah dipakai pada jembatan di Interstate 94 Michigan yang dibangun tahun 2006.
Meski demikian, harga beton felsiibel masih tiga kali lipat harga beton standar. Namun, karena lebih tahan tekanan dan getaran, pengembang bisa lebih hemat karena tak perlu memasang alat pendeteksi getaran seismik di sepanjang struktur.
“Penggunaan material ini akan menghemat dalam jangka panjang karena mengurangi ongkos perawatan,” ujar Li.
17 Juli 2009 at 2:58 pm
wah bagus nich bro artikel2nya? aq juga teknik sipil nech, tapi masih kerja dikonsultan sebagai drafter,hee? maklum d3, wah enak nich bisa kerja di luar negeri,
24 Juli 2009 at 1:40 pm
menarik sekali membaca tulisan ini, sayangnya tidak dibahas detail bahan apa yg digunakan dan dapat dibeli dimana. Hal ini nampaknya bisa menjadi bahasan yg lebih kongkrit, khususnya untuk teman2 di consultan dan kontraktor jalan raya. Sebagaimana kita lihat bersama PEMDA Bekasi kan hobinya membuat jalan dengan beton, sebagian jalan Bus Way di Jakarta juga demikian. Alangkah baiknya jika hal ini bisa diterapkan juga.
Mudah2an teman2 yang terkait dengan proyek2 seperti ini bisa memanfaatkan teknologi ini.
5 Agustus 2009 at 11:57 am
Saya juga belum melihat material ini di-release dipasaran. Kemungkinan masih dilakukan studi keekonomiannya supaya harga material ini dapat diterima pasar.
28 November 2009 at 5:44 am
Mas Thomas,
artikel menarik ini apakah sudah ada detail applikasinya di indonesia?
atau ada jurnalnya ka? boleh di share ka?
salam
Hananto
29 November 2009 at 3:28 pm
Maaf Pak Hananto, saya belum memperoleh informasi yang sahih tentang aplikasi metode ini di negara kita. Kebetulan saya punya teman di USA, salah satu profesor teknik sipil yang juga memiliki bisnis di material sipil, saya coba untuk menanyakan dulu.
1 Januari 2010 at 3:02 pm
cara bikinnya gimana? yang komplet ya … boleh ni kupakai di proyek2ku … trims
5 Januari 2010 at 10:52 am
Belum disebarkan (published) ke khalayak. Mungkin karena bernilai komersial yang cukup tinggi, pencipta material ini masih belum mengijinkan. Kita tunggu saja ya Pak.
5 Mei 2010 at 7:42 am
wuiih bener-bener bikin ngiler nih benton khususnya bagi yang bekerja dibidang jalan (bisa ngirit biaya maintenance ktanya. heheh). tapi setelah dicari-cari memang masih jarang nii teknologi yang mengkaji (Indonesia). terima kasih mas Thomas atas informasinya jadi ada ide buat bikin sripsi nih. hehe
10 Mei 2010 at 7:35 am
You are welcome, Mas Ami. Siapa tahu dari anda nanti akan muncul karya-karya besar di bidang teknik sipil Indonesia.
27 Juni 2010 at 10:55 pm
Merujuk pada fenomena alam belakangan ini, tampaknya kita butuh orang2 seperti Pak Thomas untuk mewujudkan teknologi ini di Indonesia.
Salam
Jim
15 Maret 2011 at 12:41 am
Mengilhami kami…thanks
10 Juni 2011 at 11:48 am
wah…menarik sekali nih
materialnya apa pak? proporsi campurannya jg gimana?